Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan: Inovasi Mahasiswa UNSUM untuk Petani Lokal
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan penurunan produktivitas lahan, inovasi teknologi ramah lingkungan menjadi solusi penting di sektor pertanian. Mahasiswa Universitas Suryakancana (UNSUM), khususnya dari Fakultas Pertanian, aktif menciptakan inovasi yang tidak hanya efektif secara teknis, tetapi juga berdampak langsung bagi petani lokal di Sumedang dan sekitarnya.
Artikel ini akan mengulas beberapa inovasi mahasiswa UNSUM dalam bidang teknologi pertanian ramah lingkungan serta kontribusinya terhadap pertanian berkelanjutan.
1. Pupuk Organik Cair dari Limbah Rumah Tangga
Salah satu inovasi mahasiswa Fakultas Pertanian UNSUM adalah pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi pupuk cair. Limbah seperti sayuran busuk, kulit buah, dan sisa makanan difermentasi menggunakan mikroorganisme lokal menjadi pupuk organik berkualitas tinggi.
Manfaat:
- Menurunkan biaya produksi pertanian
- Mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia
- Mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah organik
2. Sistem Irigasi Tetes Otomatis Berbasis Sensor
Mahasiswa UNSUM juga berhasil mengembangkan sistem irigasi tetes otomatis yang bekerja berdasarkan sensor kelembaban tanah. Sistem ini mampu mengatur aliran air secara presisi sesuai kebutuhan tanaman, menghemat air, dan meningkatkan efisiensi pertanian.
Keunggulan:
- Hemat air hingga 50%
- Cocok untuk lahan sempit atau kering
- Mudah dipasang dan dirawat oleh petani
3. Aplikasi Digital “Tani Pintar” untuk Monitoring Tanaman
Di era digital, mahasiswa UNSUM menciptakan aplikasi “Tani Pintar” yang membantu petani memantau kondisi tanah, cuaca, dan serangan hama. Aplikasi ini juga menyediakan tips bertani organik serta forum diskusi antarpetani.
Fitur Unggulan:
- Prediksi cuaca harian untuk wilayah Sumedang
- Deteksi hama dan rekomendasi penanganannya
- Kalkulator kebutuhan pupuk dan air
4. Biopestisida dari Daun Mimba dan Serai Wangi
Mahasiswa juga melakukan riset biopestisida alami dari tanaman seperti daun mimba dan serai wangi. Ekstrak tanaman ini terbukti efektif mengusir hama tanpa meninggalkan residu berbahaya pada tanaman.
Kelebihan:
- Aman bagi manusia dan hewan
- Tidak merusak tanah dan air
- Dapat dibuat sendiri oleh petani lokal
5. Greenhouse Mini Mandiri untuk Lahan Terbatas
Sebagai solusi urban farming, mahasiswa merancang prototipe greenhouse mini dengan sistem panel surya dan kontrol suhu otomatis. Greenhouse ini memungkinkan petani skala kecil atau warga perkotaan menanam sayuran sendiri secara berkelanjutan.
Dampak Langsung bagi Petani Lokal
Program-program inovatif ini dijalankan dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN), pelatihan lapangan, dan pendampingan usaha tani. Banyak petani di Sumedang yang merasakan manfaatnya, baik dari segi peningkatan hasil panen maupun efisiensi produksi.
Kesimpulan
Mahasiswa UNSUM bukan hanya belajar teori di kelas, tetapi juga aktif berinovasi dan menyelesaikan masalah nyata di lapangan. Melalui teknologi pertanian ramah lingkungan, mereka menjadi agen perubahan dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan adaptif terhadap tantangan masa depan.